Selasa, 27 Desember 2011


1.         TUGAS-TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN
-     Mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen
-     Mengembangkan konsep produk
-     Menguji berlakunya konsep produk
-     Membuat design produk
-     Mengembangkan pembukuan dan merk
-     Menetapkan harga
-     Mengatur distribusi
-     Menciptakan komunikasi pemasaran yang efektif
-     Memeriksa penjualan
-     Memperhatikan kepuasan konsumen











2.         PROSES MANAJEMEN PEMASARAN
1.         Melakukan Riset Pasar. Proses marketing dimulai dari riset pasar untuk melihat seberapa besar potensi pasar, mengukur tingkat kebutuhan pasar, peluang pasar, dan ragam segmen yang tersedia. Juga mengetahui tingkat persaingan di pasar tersebut.
2.         Mengembangkan Strategi Marketing. Dengan memperhitungkan keunggulan anda, anda siapkan strategi positioning dan brand produk anda.
3.         Menetapkan Program Marketing. Dari strategi marketing tersebut, kemudian lebih rinci ke program marketing. Apa sajakah program marketing yang anda rencanakan? Misalkan ketika baru meluncurkan produk, anda bertumpu pada SEO, PPC, dan beriklan di situs web iklan seperti iklan jitu. Pada tahap ini, anda perlu hitung total anggaran marketing, alokasi pengeluaran di tiap program marketing yang dijalankan.
4.         Evaluasi dan Perbaikan. Pada tahap terakhir ini kita lihat bagaimana hasil dari program-program marketing tersebut. Sudah sesuaikah dengan target anda? Dan dari hasilnya anda bisa rumuskan kembali program marketing apa yang perlu diperbaiki, mana yang perlu diperkuat, mana yang perlu dikurangi atau mungkin perlu ditiadakan. Dan begitu seterusnya.






3.         STRATEGI PEMASARAN
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan.
Strategi pemasaran ada 3 tahap yaitu :
-     Memilih konsumen yang di tuju
-     Mengidentifikasikan keinginan konsumen 
    -     Menentukan marketing mix

4.         PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN
Ada lima konsep yang mendasari suatu strategi pemasaran :
1.      Segmentasi pasar : untuk mengetahui bahwa setiap pasar memiliki segmen yang berbeda-beda
2.      Penentuan posisi pasar : perusahaan berusaha memilin pada konsentrasi pasar khususyang memberikan kesempatan maksimum untuk mencapai tujuan, setelah memperoleh posisi tertentu di pasar. Oleh karena itu perusahaan harus menentukan sasaran pasarnya.terdapat 2 macam strategi :
3.      Konsentrasi segmen tunggal : konsentrasi pada 1 segmen saja
4.      Konsentrasi segmen ganda : perusahaan menginginkan posisi yang kuat pada beberapa segmen
5.      Menentukan bagaimana memasuki segmen pasar yang di tuju ada 3 cara :
·         Membeli perusahaan lain



·         Berkembang sendiri
.http://cai.elearning.gunadarma.ac.id  Kerjasama dengan perusahaan lain

 

Senin, 19 Desember 2011


PERILAKU KONSUMEN 





A.      Berbagai factor yang memperbaiki keputusan beii
Factor yang mempengaruhi pembeli untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan adalah sebagai berikut :
a.       Kebudayaan
Kebudayaan ini sifatnya sangat luas, dan menyangkut segala aspek kehidupan manusia. Kebudayaan adalah simbul dan fakta yang kompleks, yang diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat yang ada.
b.      Kelas sosial
Pembagian masyarakat ke dalam golongan/ kelompok berdasarkan pertimbangan tertentu, misal tingkat pendapatan, macam perumahan dan lokasi tempat tinggal
c.       Kelompok referensi kecil
Kelompok kecil di sekitar individu yang menjadi rujukan bagaimana seseorang harus bersikap dan bertingkah laku, termasuk dalam tingkah laku pembelian, misal kelompok keagamaan, kelompok kerja, kelompok pertemanan, dll
d.      Keluarga
Lingkungan inti dimana seseorang hidup dan berkembang, terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dalam keluarga perlu mencermati pola pelaku pembelian yang menyangkut :
·         Siapa yang mempengaruhi keputusan untuk membeli.
·         Siapa yang membuat keputusan untuk membeli.
·         Siapa yang melakukan pembelian.
·         Siapa pemakai produknya.
e.       Pengalaman
Berbagai informasi sebelumnya yang diperoleh seseorang yang akan mempengaruhi perilaku selanjutnya.


B.       Berbagai macam situasi pembelian
Situasi pembelian terutama lingkungan fisik seperti warna, suara, cahaya, cuaca, dan pengaturan ruang dari orang perlu diperhatikan retailer, karena adanya lingkungan fisik yang menarik diharapkan mampu menarik konsumen untuk melakukan pembelian yang tidak direncanakan sebelumnya. Begitu pula dengan ketersediaan waktu yang dimiliki konsumen, karena konsumen yang mempunyai waktu terbatas akan terbatas pula mencari dan mengolah informasi yang ada dalam toko sehingga konsumen hanya melakukan pembelian yang direncanakan saja, sebaliknya bagi konsumen yang mempunyai waktu mencukupi akan melakukan pencarian informasi dan mengolahnya dengan baik sehingga diharapkan dapat memunculkan keinginan pembelian barang yang tidak direncanakannya. Namun pembelian yang tidak direncanakan yang dilakukan konsumen terlebih dahulu mempertimbangkan kebutuhan, nilai dan ketertarikannya (keterlibatan) pada produk yang akan dibeli.

C.      Struktur Keputusan Membeli
Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur yang mencakup beberapa komponen:
1.      Keputusan tentang jenis produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah radio atau menggunakan uangnya  untuk tujuan lain. Dalam hal ini perusahaan  harus memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat memberi radio serta afternatif lain yang mereka pertimbangkan.
2.      Keputusan tentang bentuk produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli bentuk radio tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pula ukuran, mutu suara, corak dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang produk bersangkutan agar dapat memaksimalkan daya tarik merknya.
3.      Keputusan tentang merk
Konsumen hares mengambil keputusan tentang merk mana yang akan dibeli. Setiap merk memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merk.
4.      Keputusan tentang penjualnya
Konsumen harus mengambil keputusan di mana radio tersebut akan dibeli, apakah pada toko serba ada, toko alat-alat listrik, toko khusus radio, atau toko lain. Dalam hal ini, produsen, pedagang besar, dan pengecer harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.
5.      Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari satu unit dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyak produk sesuai dengan keinginan yang berbeda­beda dari para pembeli.

D.      Tahap-tahap dalam proses pembelian
Berikut adalah tahapan-tahapan pembelian sebagai berikut :
Tahap pertama adalah Kesadaran akan kebutuhan suatu dan ketersediaannya. Seorang konsumen harus tahu bahwa ada kebutuhan atau ada kesempatan yang dapat dilakukan  bila dia membeli barang tertentu dan barang tertentu tersebut tersedia di pasar.
Tahap kedua, seorang Konsumen akan mencari informasi sebanyak­banyaknya tentang produk yang akan dibelinya. Konsumen akan mencari informasi suatu produk tentang fitur-fiturnya, harganya, penjualannya, dan juga jaminan dari perusahaan.
Tahap ketiga, maka seorang Konsumen akan merasa sutra dan butuh terhadap produk itu secara umum.
Tahap keempat adalah preferensi. "Kenapa saya harus membeli produk merk A, bukan merk B. Kenapa saya harus membeli tipe yang seharga ini bukan seharga itu." Ini adalah preferensi Konsumen akan mencocokkan produknya disesuaikan dengan kesukaannya, seleranya, budgetnya dan lainnya. Di tahapan ini konsumen sudah mulai mengerucutkan pada apa yang lebih disukai dibandingkan yang lain.
Tahap kelima adalah membuat keyakinan atau konfirmasi. Setelah konsumen mengerucutkan pada beberapa pilihan, dia akan tambah mantap setelah mendengar penjelasan yang baik dari penjual /salesman dan memutuskan untuk membeli.
Tahapan yang terakhir, keenam, akhimya konsumen tersebut akan merasa puas atas hasil pembelian yang telah dilakukannya, dan setiap konsumen akan berbeda.

E.       Perilaku pembeli industrial
Model perilaku Pembelian di Pasar industri Berbagai Situasi Pembelian Utama Pembelian Ulang sepenuhnya Merupakan Situasi
pembelian dari pasar industri yang ditandai oleh pembeli secara rutin
memesan ulang sesuatu tanpa ada modifikasi.
·      Pembelian ulang dengan modifikasi Situasi pembelian di pasar industri yang ditandai oleh pembeli ingin memodifikasi spesifikasi, harga, persyaratan, dan pemasok produk.
·      Tugas Baru Situasi pembelian di pasar industri yang ditandai oleh pembeli membeli produk atau jasa untuk yang pertama kalinya.
·      Pembelian sistem Pembelian penyelesaian masalah secara terpaket dari satu penjual.

F.       Proses keputusan beli industrian
·      Pembeli di pasar industri biasanya menghadapi pengambilan keputusan yang kompleks
·      Proses pembelian industry lebih formal
·      Penjual dan pembeli bekerja lebih erat dan membangun hubungan jangka panjang
Pembeli di pasar industry di pengaruhi oleh aspek intraorganisasi,interorganisasi, dan hubungan interpersonal.

G.      Pendekatan datam pembelian industrial
Karena banyak di temui problem-problem dalam industry, maka pembeli harus metakukan pendekatan terlebih dahulu terhadap pembelian industrial
Problem-problem tersebut ialahlah;
·      Produk yang rusak terutama untuk produk perabotan
·      Pengiriman atau masalah distribusi yang kadang terhambat
·      Kurangnya kemampuan promosi
·      Pasar yang terlalu kompetitif

Jadi "pembeli dalam pasar industry harus mempertimbangkan dan melakukan pendekatan sebelum membeli di pasar industrial mengacu pada andanya problem-problem diatas agar tidak mengecewakan konsumen inclustrial"
Pendekatan pembelian industrial adalah bagian dari beberapa basis segmentasi pasar industrial yang meliputi
1.    Tingkat wewenang bagian pembelian
2.    Struktur wewenang
3.    Kebijakan pembelian
4.    Criteria pembelian

Kamis, 01 Desember 2011

Strategi Penetapan Harga

Strategi Penetapan Harga
1. Apakah yang dimaksud dengan harga
A. Definisi / Pengertian Harga (Price)
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan.
B. Tujuan Penetapan Harga
1. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
Dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung yang optimal.
2. Mempertahankan perusahaan
Dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan. Contoh : untuk gaji/upah karyawan, untuk bayar tagihan listrik, tagihan air bawah tanah, pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan lain sebagainya.
3. Menggapai ROI (Return on Investment)
Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali / roi.
4. Menguasai Pangsa Pasar
Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran.
5. Mempertahankan status quo
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada.
C. Cara / Teknik / Metode Penetapan Harga Produk
1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach)
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
2. Pendekatan Biaya (cost oriented approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.
3. Pendekatan Pasar (market approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga

Perusahaan mempertimbangkan berbagai faktor dalam menetapkan kebijakan harga. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi perasahaan dalam menetapkan tingkat harga bagi produknya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga antara lain :

A.Kurva permintaan
Kurva yang menunjukkan tingkat pembelian pasar pada berbagai harga. Kurva tersebut menjumlahkan reaksi berbagai individu yang memiliki kepekaan pasar yang beragam. Langkah pertama dalam memperkirakan permintaan karena itu adalah memahami faktor - faktor yang mempengaruhi harga pembeli. Negal telah mendefinisikan sembilan faktor yang mempengaruhi permintaan akan suatu produk yaitu : (Kotler, 2002:522)
1. Pengaruh nilai unik.
Pembeli kurang peka terhadap harga jika produk tersebut lebih bersifat unik.
2. Pengaruh kesadaran atas produk pengganti
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika mereka tidakmenyadari adanya produk pengganti.
3. Pengaruh perbandingan yang sulit
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika mereka dapat dengan mudah membandingkan kualitas barang pengganti
4. Pengaruh pengeluaran total
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika pengeluaran tersebut semakin rendah dibandingkan total pendapatan.
5. Pengaruh manfaat akhir
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika pengeluaran tersbut semakin kecil dibandingkan biaya total produk akhirnya.
6. Pengaruh biaya yang dibagi
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika sebagian biaya ditanggung pihak lain.
7. Pengaruh investasi tertanam
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika produk tersebut digunakan bersama dengan aktiva yang telah dibeli sebelumnya.
8. Pengaruh kualitas harga
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika produk tersebut dianggap memiliki kualitas.
9. Pengaruh persediaan
Pembeli semakin kurang peka terhadap harga jika mereka tidak dapat menyimpan produk tersebut.

B. Biaya
Biaya merupakan faktor penting dalam menentukan harga minimal yang harus ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Perasahaan ingin menetapkan harga yang dapat menutup biaya produksi, distribusi, dan penjualan produknya, termasuk pengembalian yang memadai atas usaha dan resikonya. Untuk dapat menetapkan harga dengan tepat, manajemen perlu untuk mengetahui bagaimana biaya bervariasi bila level produksinya berubah.

Biaya perusahaan ada dua jenis yaitu :
1. Biaya tetap adalah biaya - biaya yang tidak dipengaruhi oleh produksi atau penjualan. Perusahaan harus membayar tagihan bulanan untuk sewa, gaji karyawan, dan lainnya.
2. Biaya variable adalah biaya yang tidak tetap dan akan berubah menurut level produksi. Biaya ini disebut biaya variabel karena biaya totalnya berabah sesuai dengan jumlah unit yang diproduksi.

C. Persaingan
Persaingan dalam suatu industri dapat dianalisis berdasarkan faktor-faktor seperti:
1. Jumlah perusahaan dalam industri
Bila hanya ada satu perusahaan dalam industri, maka secara teoritis perusahaan yang bersangkutan bebas menetapkan harganya seberapapun.
2. Ukuran relatif setiap perasahaan dalam industri.
Bila perasahaan memiliki pangsa pasar yang besar, maka perusahaan yang bersangkutan dapat memegang inisiatif perubahan harganya.
3. Diferensiasi produk
Apabila perusahaari berpeluang melakukan diferensiasi dalam industrinya, maka perusahaan tersebut dapat mengendalikan aspek penetapan harganya, bahkan sekalipun perusahaein itu kecil dan banyak pesaing dalam industri.
4. Kemudahan untuk masuk (Ease ofentry) dalam industri.
Jika suatu industri mudah untuk dimasuki, maka perusahaan yang sudah ada akan sulit mempengaruhi atau mengendalikan harga.

D. Pelanggan
Permintaan pelanggan didasarkan pada beberapa faktor yang saling terkait dan bahkan seringkali sulit memperkirakan hubungan antar faktor secara akurat.


1.     STRATEGI MENETAPKAN HARGA GLOBAL
Strategi menetapkan harga yang efektif untuk pasar internasional adalah strategi yang dipengaruhi oleh persaingan dan biaya dalam mengambil keputusan menyangkut harga. Harga kompetitif hanya dapat ditentukan dengan meninjau tingkat harga produk pesaing dan produk pengganti di pasar sasaran. Seperti yang akan kita diskusikan kali ini. Salah satu cara terbaik untuk memperoleh informasi ini adalah mengunjungi pasar itu sendiri. Setelah tingkat harga ini ditetapkan harga dasar dapat ditentukan.
Empat langkah yang menentukan harga dasar adalah :
  1. menetapkan elastisitas harga dari permintaan. Permintaan yang tidak fleksibel memungkinkan harga yang lebih tinggi.
  2. buat perkiraan biaya tetap dan biaya variabel dari proses manufaktur dengasn volume penjualan yang diproyeksikan. Biaya adaptasi produk harus diperhtiungkan.
  3. tetapkan semua biaya yang berhubungan dengan program pemasaran.
  4. pilih harga yang memberikan marjin kontribusi paling tinggi.
Penentuan akhir dari harga dasar dapat dibuat hanya setelah semua nunsur bauran pemasaran ditentukan. Semuanya ini termasuk strategi distribusi dan strategi komunikasi. Sifat dan panjang saluran dalam program pemasaran akan mempengaruhi marjin, seperti biaya periklanan dan komunikasi. Jelas, program pemasaran mempunyai pengaruh dramatis pada harga akhir produk.
Empat langkah di atas mungkin memberi kesan sederhana, tetapi kenyataannya tidak demikian. Seringkali tidak mungkin untuk memperoleh informasi yang pasti dan tepat yang akan menjadi dasar harga optimal. Di berbagai belahan dunia informasi pasar eksternal menyimpang dan tidak akurat. Hal yang sama juga berlaku untuik informasi internal. Di Rusia misalnya, riset pasar merupakan konsep yang relatif baru. Secara historis, informasi pasar terperinci tidak terkumpul dan menyebar. Di samping itu, manjaer di pabrik yang diswastakan menglami kesulitan menetukan harga, karena ada akunting biaya yang berhubungan dengan manufaktur seringkali tidak ada.
  1. Tujuan penetapan harga
harga di pasar internasional tidak terukir di atas batu, harga itu harus dievaluasi pada interval tertentu secara teratur dan disesuaikan bila perlu. Demikian pula, trujuan penetapan harga mungkin berubah-ubah tergantung pada tahap daur hidup produk dans ituasi kompetitif spesifik. Empat pendekatan harga yang paling sering dijumpai adalah meraup laba dari segmen pasar (market skimming), penetrasi pasar, menambahkan laba biaya produksi.
    • Market skimming
Strategi penetapan harga berdasarkan pada market skimming merupakan usaha dengan sengaja untuk mencapai suatu segmen pasar yang bersedia membayar harga tinggi untruk suatu produk. Dalam contoh seperti itu, produk harus menciptakan nilai yang tinggi bagi pembeli. Strategi penetapan harga ini seringkali dipergunakan dalam fase introduksi siklus hidup produk ketika kapasitas produksi dan persaingan terbatas.
    • Penetapan harga penetrasi
Penetapan harga penetrasi menggunakan harga sebagai alat uintuk bersaing untuk memperoleh pasar. Masyoritas perusahaan yang menggunakan penetapan jenis harga ini dalam pemasaran internasional berada di kawasan Pasifik. Pabrik berskala efisien dan rendahnya tenaga kerja membuat perusahaan-perusahaan ini dapat mengadakan “serangan mendadak” ke pasar.
    • Mempertahankan pasar (Market Holding)
Strategi mempertahankan pasar seringakali dipergunakan oleh perusahaaan yang ingin mempertahankan pengsa pasar mereka. Dalam pemasaran di suatu negara, strategi ini seringkali berupa reaksi terhadap penyesuaian harga oleh pesaing. Misalanya, ketika salah satu perusahaan mengumumkan penurunan harga khusus, sebagian besar perusahaan penerbangan harus menyesuaikan harga.
    • Cost-plus/peningkatan harga.
Perusahaan yang terjun di bidang ekspor seringkali menggunkan strategi yang disebut strategi penetapan harga cost-plus untuk memperoleh pijakan di pasar global. Terdapat dua metode penetapan harga cost-plus. Metode yang lebih tua adalah metode akunting bniaya historis, yang menentukan jumlah semua biaya proses manufaktur langsung dan tidak langsung serta biaya umum dan administrasi. Sebuah pendekatan yang akhir-akhir ini dipergunakan dikenal sebagai metode estimated future cost (perkiraan biaya d masa depan)
  1. Menggunakan sumber pemasok sebagai suatu alat starategis dalam menetapkam harga produk.
Pemasar internasional mempunyai beberapa pilihan dalam menangani masalah peningkatan harga yang diuraikan dalam bagian akhir. Sebagian pilihan itu ditentukan oleh produk dan persaingan pasar. Pemasar produk jadi buatan dalam negeri mungkin terpaksa mengalihkan pembelian komponen tertentu dari sumber pemasok di luar negeri agar biaya yang ditetapkan dapat tetap kompetitif timur jauh dan amerika selatan muncul; dengan sumber yang menarik dengan biaya rendah.
Pilihan lain adalah low persen mengandalkan produk jadi dari luar negeri didekat atau dipasar itu sendiri pemilik pabrik dapat mengadakan pengaturan seperti perjanjian memberikan lisensi, usaha patungan atau transfer teknologi dengan pilihan ini pemilik pabrik bisa hadir yang ingin dimasuki
  1. Dumping
Dumping adalah strategi penetapan harga global yang penting. Kode anti dumping dari dari GATT yang diusahakan tahun 1979 mentapkan dumping sebagai penjualan produk impor dengan harga yang lebih rendah dari pada biasanya dikenakan pada produk yang sejenis dipasar domestik atau dinegara asal. Sebagai tambahan banyak negara memiliki kebijakan dan prosedur sendiri unutk melindungi perusahaan nasional dari praktik dumping. UU anti dumping A.S tahun 1921 yang diberlakukan oleh departemen keuangan A.S, tidak mendefisinikan dumping secara eksplisit tetapi merujuk pada persaingan yang tidak adil, akan tetapi kongres telah menetapkan dumping sebagai perdagangan yang tidak adil yang mengakibatkan “kerugian merusak atau menghalngi pendirian industri amerika”dengan kondisi seperti ini dumping terjadi kalau barang impor dijual dipasar A.S dengan harga yang lebih rendah dari pada biaya produksi ditambah margin laba atau dengan harga dibawah harga jual di negara pembuatnya.
Beberapa ahli ekonomi akan menolak dumping dalam jangka panjang, jika ini dilaksanakan ada sebuah peluang bagi negara untuk mengambil sumber yang memiliki biaya rendah bagi barang tertentu dan melakukan spesialisasi dibidang yang lain. Tipe dumping yang dilakukan bagi kebayakan perusahaan bersifat sporadis dan tidak dapat diperkirakan dan tidak dapat dijadikan dasar andalan untuk merencanakan ekonomi sebaliknya keadaan ini akan menghancurkan perusahaan domestik
  1. PENGARUH LINGKUNGAN PADA KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA
Banyak sekali pertimbangan linkungan yang dihadapi oleh pemasar internasional diantaranya adalah inflasi, devlasidan revaluasi pengaturan dan subsidi di pemerintah tingkah laku kompetitif serta permintaaan pasar, diantara faktor ini bekerja saling barkaitan, misalnya inflasi disertai dengan pengaturan oleh pemerintah. Diskusi dari berbagai pertimbangan dapat diikuti di bawah ini.
  1. Menetapkan harga dalam lingkungan yang sedang dilanda inflasi
Inflasi atau perubahan harga yang selalu naik, merupakan fenomena diseluruh dunia. Inflasi memerlukan penyesuaian harga secara periodik penyesuaian ini dilakukan karena biaya meningkat yang harus dicakup dalam harga jual yang meningkat tadi. Persyaratan yang perlu dari penetapan harga dilingkungan yang menghadapi inflasi adalah mempertahankan margin operasi. Tidak peduli praktik acounting biaya bila sebuah perusahaan mempertahankan marginnya.perusahaan itu secara spesifik melindungi dirinya dari pengaruh inflasi.
  1. Devaluasi dan revaluasi
Dengan kurs sistem tukar mata uang mengambang devaluasi dan revaluasi terjadi ketika nilai mata uang berfluktuasi di pasar mata uang. Devaluasi merupakan menurunnya dari nilai mata uang terhadap mata uang yang lain. Sebaliknya revaluasi adalah menaiknya nilai mata uang terhadap mata uang yang lain.
  1. Kendali dan subsidi pemerintah
Bila tindakan pemerintah membatasi kebebasan menejemen untuk menyesuaikan harga dengan sendiri usaha unutk mempertahankan margin yang dikorbankan dengan kondisi tertentu, tindakan pemeriuntah merupakan ancaman serius terhadap kemampuan menghasilkan laba dari operasi anak perusahaan sebuah negara yang mengalami kesulitan keuangan dan berada ditengah krisis keuangan (misalnya kekurangan cadangan mata uang asing yang sebagian karena inflasi, sehingga terjadi pelarian modal) berada dalam tekanan untuk melakukan jenis tindakan. Keadaan ini terjadi dinegara Brasil dalam waktu bertahun tahun dan dalam berbagai keadaan, pemerintah akan mengambil langkah-langkah segera bukannya mengungkapkan terjadinya inflasi dan kekurangan cadangan mata uang asing. Langkah-langkah seperti ini biasanya menggunakan pengendalian biaya secara umum atau lebih mungkin menggunakan pengendalian biaya secara selektif, kalau pengendalian harga selektif dipilih perusahaan asing lebih dikendalikan daripada bisnis lokal apalagi bila perusaahan asing kurang bisa memberikan pengaruh pada putusan politik pemerintah, seperti yang dimiliki oleh menejer lokal
  1. Tingkah laku persaingan
Seperti yang telah dikemukakan semua keputusan penetapan harga tidak hanya dipengaruhi oleh biaya tetapi juga oleh permintaan dan tindakan pesaing, jadi hambatan lain dari fleksibilitas manajemen untuk mempertahankan margin laba kotor dan laba operasional adalah tingkah laku persaingan. Bila persaingan tidak bisa menyesuaikan harga mereka sebagai respon peningkatannya bahkan bila sudah tepat mengetahui pengaruh naiknya biaya pada laba operasi akan amat menghambat dalam menyesuaikan harga yang diperlukan, sebaliknya bila pesaing memiliki pabrik dengan upah tenaga kerja yang rendah atau mencari pemasok dari negara dengan upah yang rendah sepertinya harga perlu diturunkan agar lebih kompetitif.
  1. Permintaan pasar
Hambatan akir dari kemampuan pemilik pabrik untuk menyesuaikan harga adalah pasar itu sendiri, sebuah perusahan harus waspada terhadap pengaruh penyesuaian harga terhadap permintaan produk ini. Tujuan dari suatu bisnis tidak hanya mempertahankan laba kotor dan laba operasional dengan menghasilkan laba sebesar mungkin. Dalam beberapa situasi pengurangan laba dapat menyebabkan laba yang lebih besar dari pada mempertahankan margin laba. Manajemen harus waspada terhadap kemungkinan ini.
  1. PENETAPAN HARGA TRANSFER
Penetapan harga transfer (trasfer princing) adalah penetapan harga barang dan jasa yang dipertukarkan dalam transaksi penjualan antar perusahaan, ketika perusahaaan bertambah luas dan menetapkan operasi desentralisasi, pusat laba perusahaan menjadi komponen yang menjadi penting dalam gambaran keuangan perusahaan secara umum. Suatu sistem rasional dari penetapan harga tranfer diperlukan untuk memastikan kemampuan penghasilan laba disetiap tingkat. Idealnya pusat laba desentrlisasi merupakan perolehan untuk mengukuran dan mengevaluasi untuk kerja disamping memotivasi menejemen tingkat divisi unutk mencapai sasaran korporasi. Kalau sebuah perusahaan memperluas operasinya melewati batas-batas negara dimensi dan komplikasi baru bertambah pada penetapan harga transfer.
    • Transfer sesuai dengan biaya
Perusahaan menggunakan pendekatan transfer sebesar biaya mengakui bahwa penjulan oleh afilasi internasional memberikan kontribusi pada kemampuan korporasi menghasilkan laba dengan menghasilkan dan efisiensi dalam operasi manufaktur domestik. Pendekatan ini mengasumsikan biaya yang lebih rendah menyebabkan presentasi perusahaan afiliansi lebih baik, yang akirnya menguntungkan seluruh organisasi
    • Penetapan harga pokok plus
Perusahaan yang mengikuti metode harga pokok plus mengambil posisi bahwa harga harus diperoleh untuk semua produk atau jasa pada setiap tahap gerakan melewati sistem korporasi, walaupun penetapan harga pokok plus dapat menghasilkan harga yang sama sekali tidak berhubungan dengan kondisi persaingan atau permintaan dipasar internasional, banyak pengekspor yang berhasil menggunakan pendekatan ini
    • Penetapan harga transfer berdasarkan harga pasar
Harga transfer berdasarkan pada pasar dihitung dari harga yang diperlukan untuk bersaing dipasar internasional. Hambatan dari harga ini adalah dari harga pokok tetapi terdapat variasi yang cukup besar dalam penentuan harga pokok. Harus ada keputusan apakah harga yang dipakai didasarkan pada tingkat volume sebenarnya atau yang direncanakan.
    • Penetapan harga transfer yang menjaga jarak
Harga yang juga harus dibayar oleh pihak yang tidak berkaitan dalam transaksi yang serupa disebut sebagai penetapan harga transfer “yang menjaga jarak” guna menggunakan pendekatan ini harga untuk menjaga jarak harus ditetapkan, hal ini imungkinkan akan sulit terealisasi kecuali untuk jenis produk komuditas. Harga penjaga jarak dapat menjadi sasaran bila tidak dipandang sebagai suatu titik melainkan suatau rentang deret harga hal penting yang perlu diingat adalah penetapan harga menjaga jarak dalam produk yang dibedakan tidak menghasilakn harga spesifik yang dapat diperkirakan.
    • Peraturan perpajakan dan harga trnsfer
Karena korporasi global melakukan bisnis di dunia yang memiliki karakteristik tingkat pajak yang berbeda, terdapat intensif untuk memaksimalkan dinegara negara dengan tingkat pajak paling rendah dan meminimalkan penghasilan dinegara-negara dengan pajak tinggi. Pemerintah dengan sendirinya menyadari hal itu, akir-akir ini banyak pemerintah yang mencoba memaksimalkan pendapatan pajak nasional dengan memeriksa penghasilan perusahaan dan memberi mandat relokasi penghasilan dan pengeluaran.
    • Hambatan lain dalam penetapan harga internasional
      1. Kendala perusahaan dan sistem informasi
Penetapan transfer untuk meminimalkan kewajiban pajak dapat menyebabkan penyimpangan yang tidak diharapkan dan tidak diinginkan. Perusahaan harus menyesuaikan sistem pengendalian dan menggunakan kriteria berbeda untuk mengevaluasi prestasi kerja manajerial di tempat yang hampir tidak mengenakan pajak.
      1. Hambatan bea masuk dan tarif
Biaya dan laba korporasi juga dipengaruhi oleh besarnya bea masuk impor. Semakin tinggi bea masuk itu, semakin rendah harga transfer yang diinginkan. Tarif bea masuk dan pajak di sebuah negara tidak selalu menciptakan tekanan yang sama pada harga transfer.
      1. Pengaturan pemerintah
Seperti yang dicatat dalam bagian di atas mengenai pengaruh lingkungan pada penetapan harga, pengaturan pemerintah juga dapat mempengaruhi keputusan penetapan harga transfer. Beberapa pengatruran pemerintah langsung mempengaruhi penetapan harga pasar di sebuah negara.
    • Usaha patungan
Usaha patungan menyajikan insentif untuk menentukan harga transfer pada tingkat yang lebih tinggi daripada yang dipergunakan dalan penjualan ke afiliasi yang sepenuhnya dimiliki sendiri, arena bagian yang diperoleh perusahaan dalam usaha petungan dari penghasilan kurang adari 100%. Laba yang diperoleh dari usaha patungan harus dibagikan.
Di bawah ini dipaparkan beberapa pertimbangan penetapan haarga transfer usaha patungan:
  1. Cara transfer akan disesuaikan sebagai respon perubahan kurs mata uang.
  2. Penurunan biaya manufaktur yang diharapkan akibat perbaikan dari kurva belajar (learning curve) dan bagaimana mancerminkan hal ini dalam harga transfer.
  3. Kemungkinan naik atau turunnya tingkat royalti kalau salah satu pihak dalam usaha patungna memperbaiki teknologi atau memperolehnya dari sumber lain.
  4. Perubahan pemasok produk atau kemampuan dari pemasok induk ke pemasok alterantif.
  5. Pengaruh persaingan pada volume dan marjin keseluruhan

  1. PENETAPAN HARGA GLOBAL:TIGA MACAM ALTERNATIF KEBIJAKAN
Kebijakan penetapan harga seperti apa yang harus dipegang oleh perusahaan global, kalau dipandang secara luas tiga posisi alterantif yang dapat diambil oleh sebuah perusahaan terhadap penetapan harga untuk seluruh dunia.
  • Perluasan/Etnosentris
Alternatif pertama dapat disebut sebgai kebijakan penetapa harga perluasan/etnosentris. Kebijakan ini mengharuskan harga suatu barang sama diseluruh dunia dan pengimpor menanggung ongkos kirim dan biaya impor.
  • Adaptasi/Polisentris
Alternatif kebijakn penetapan harga kedua disebutr adaptasi/polisentris. Kebijakan ini mengijinkan manajer anak perusahaan atau afiliasi menetapkan berapapun harga yang mereka rasa paling cocok untuk situasi yang mereka hadapi.
  • Penemuan baru/Geosentris
Pendekatan ketiga pada penetapan harga internasional disebut penemuan baru/geosentris. Dengan menggunakan pendekatan ini, sebuah perusahaan tidak menetapkan satu harga untuk diberlakukan di seluruh dunia dan tidak juga menyerahkan keputusan penentuan harga kepada anak perusahaan, tetapi mengambil posisi diantara keduanya.


eraling